Senin, 23 Januari 2012

MSID DI PAMERAN PERNIKAHAN TRADISIONAL 2012 BY LINTAS WARNA

Salam sejahtera kawan kawan yang berbahagia. di akhir tahun kami belum sempat mengucapkan salam perpisahan, awal tahunpun kami belum memberikan sambutan selamat datang. tetapi tentu hati kami meyakini bila kawan kawan selalu ada dalam lindungan-Nya, sehingga kita-pun dapat bersua di kesempatan bahagia ini. 
Moment tahun baru mengingatkan kami untuk memaknai arti perjalanan kami. awal tahun merupakan saat yang tepat untuk memulai di garis Start untuk mewujudkan impian kami, melanjutkan segala hal yang kami syukuri dan menutup lembaran buku masalalu yang penuh liku untuk menjadi lebih baik dimasa mendatang.
di hari raya IMLEKpun kami ucapkan "Xin Nian Kuai Le Gong Xi Fa Cai" (selamat tahun baru, selamat dan semoga lancar rezeki) diiringi do'a dan usaha semoga ditahun Naga ini segala usaha positive kami dapat memberikan manfaat dan kebaikan tidak hanya bagi kami tapi juga anda; yang telah berkenan melengkapi Perayaan Pernikahan anda dengan menghadirkan Mitra Seni Inten Dewangga sebagai pelengkap acara Akad maupun Resepsi.
Di bulan januari kamipun dipercaya kembali untuk bergabung dalam sebuah wedding event terbesar di Bandung "PAMERAN PERNIKAHAN TRADISIONAL 2012 BY LINTAS WARNA, 20-22 JANUARI 2012" bertempat di Bale Asri Pusdai Jl. Diponegoro atau dikenal pula dengan nama Islamic center, kami menghadirkan beberapa koreografi tari tradisional & kreasi disertai tampilan koleksi koleksi kostum terbaru kami. bagaimana kelanjutan cerita dan foto dokumentasi kami di event tersebut? mohon bersabar & ikuti cerita kami di episode selanjutnya..

Sabtu, 02 Juli 2011

Sekilas Kegiatan Mitra Seni Inten Dewangga Dalam Acara Pesta Gendang Nusantara XIV 9 – 17 April 2011 di Melaka, Malaysia.



Sebuah kesempatan baik ketika sebuah group kesenian mendapatkan undangan tampil pada acara perhelatan budaya yang berskala internasional. Undangan dari Majlis Bandaraya Melaka Bersejarah datang melalui seorang teman bernama Fitria Sawfini salah seorang Alumni STSI Bandung dan kami respon dengan baik dengan membuat sebuah tim kecil untuk mengurus segala persiapan, terdiri dari Iwa Permana, Rita R. Hartono, Denny Mulyadi dan Gusli Nata Padma Nagara.
Proses pencarian dana memang banyak mengalami banyak kendala, tapi meski demikian kami terus bersemangat karena kami sudah menyatakan kesanggupan untuk berangkat, bahkan karena kesulitan mencari dana kami pun harus berangkat dua gelombang karena sebagian tiket yang kami peroleh dengan harga promo dan sebagian lagi dengan harga penuh.
Berkat keseriusan yang dihiasi dengan persaudaraan diantara seluruh anggota team, proses latihan berjalan singkat. Latihan kami laksanakan dengan gembira, tanpa beban dan sangat berkualitas dengan waktu yang efisien. Lancarnya proses latihan tak lepas dari peran para penata yaitu Iwa Permana, Denny Mulyadi,Uum Sumiati (Penata Tari),Riky Oktriadi dan Iwan Supandri (Penata Musik).
Tanggal 8 April 2011 kami berangkat dari Bandara Hussein Sastranegara Bandung dan tiba di Kuala Lumpur dengan selamat, meski gelombang pertama harus menunggu selama 6 jam di Bandara KLIA Kuala Lumpur, tapi menakjubkan, tidak seorangpun menunjukkan wajah kesal, semua menunggu sambil bercanda selama 6 jam. Dan pada pukul 15.00 gelombang kedua datang ditemani Lidya Sri Utami dari Jakarta yang akan bertugas untuk menjadi wakil kami di Kota Melaka. Lalu selama 2 jam kami menempuh perjalanan menuju Kota Melaka dan tiba malam hari di Grand City Apartment, setelah makan malam kami beristirahat.
Esok hari tanggal 9 April 2011, siang hari belum ada kegiatan, waktu senggang tersebut kami gunakan untuk sekedar berjalan-jalan mengitari kota Melaka dengan berjalan kaki, berfoto dan mengunjungi mall untuk mencari money changer. Pada malam harinya kami berbagi tugas, Denny dan Lydia menghadiri taklimat (briefing), para anggota pria mempersiapkan alat musik di Gedung Dewan Taming Sari dan para anggota wanita istirahat di kamar.
Tanggal 10 April 2011 setelah makan pagi kami berangkat menuju gedung Dewan Taming Sari untuk latihan bersama. Kami menggunakan kaos I Love Bandung yang kami beli di Pasar Baru karena kami tidak sempat membuat kaos seragam. Tidak disangka berkat kaos tersebut kami menjadi sangat terkenal dan nama Bandung selalu disebut selama berada di Melaka. Hari ini 22 group berlatih bersama, ada beberapa team dari 5 negara bagian Malaysia, beberapa team dari Indonesia dan beberapa team dari luar negeri seperti Korea, Thailand, Srilangka dll. Saat kami tampil latihan respon dari seluruh peserta begitu hebat, dan sejak saat itu sang sutradara seorang pencipta lagu terkenal dari Malaysia bernama Pak Ngah selalu menempatkan kami di depan dan selalu memanggil Bandung di urutan pertama. Latihan dilanjutkan dengan Tari Cak Kun Cak yang harus ditarikan seluruh team dan Joget Lambak untuk puncak acara.
Kegiatan kami di Melaka sangat padat, selain tiap hari kami harus latihan bersama juga ada jadwal pertunjukkan khusus yang mereka sebut Pocket Show, kami tampil di dua tempat yaitu di Taman Rempah dan Melaka Mall, kami menampilkan tari Topeng Tritunggal, Tari Cikeruhan, Jaipongan Kembang Tanjung dan Tari Mayang Midang. Juga ada seminar dan workshop tentang tari Melayu, satu kesempatan yang sangat baik kami para pelaku seni, karena pada sesi akhir masing-masing team harus memperkenalkan gerakan dari daerahnya, terlihat anggota team kami begitu bersemangat dan bergembira mengikuti acara tersebut.
Satu kebanggan bagi kami, selama berada di Melaka tanpa disadari kami membuat semua panitia dan peserta dari berbagai negara menjadi penasaran ingin ke Bandung, mereka ingin melihat kesenian yang lain dari Bandung, akhirnya tiap saat kami harus menerangkan Kota Bandung, seni Budaya dari Bandung dan kepariwisataan Bandung bahkan dari Srilangka benar-benar berjanji akan datang tahun depan ke Bandung, sungguh kami menyadari bahwa promosi kota Bandung ini sangat efektif dengan menunjukkan betapa indah seni budaya yang kita miliki. Selama di Melaka kami sering sekali merasa tersanjung karena diperlakukan bak selebritis. Banyak sekali yang bertanya bagaimana caranya mengundang kami untuk tampil di daerahnya.
Hadiah indah tak henti-henti kami terima, tim kami diundang untuk tampil di acara “Rancangan TV3 Hari Ini”, sebuah acara Live di TV3 Malaysia. Tim kami satu-satunya yang diundang untuk tampil dan wawancara, sungguh mengharukan setelah ketua panitia menyatakan bahwa Bandung adalah yang tercantik sehingga terpilih tampil pada acara tersebut. Pada tanggal 13 April 2011, jam 3 subuh kami berangkat menuju TV3 Kuala Lumpur dan kami tampil dengan 2 tarian dan sesi talk show bersama salah satu anggota kami Teti Yani Mugiono dan Ketua Panitia Pesta Gendang Nusantara XIV. Sebelum kembali ke Melaka kami diberikan bonus jalan-jalan di Putera Jaya Kuala Lumpur.
Sepulang dari Kuala Lumpur kita langsung mengikuti gladi kotor di panggung utama, dan saat itu kembali kami merasa bangga karena pada tari Cak Kun Cak dan Joget Lambak tim Bandung ditempatkan di posisi terdepan, ini semakin membuat kami harus tampil maksimal karena berdiri di baris terdepan dalam acara ini. Selain latihan di panggung kami berlatih untuk tampilan parade di sepanjang jalan menuju tempat duduk penonton untuk menyambut kehadiran tamu-tamu kehormatan di awal acara, kami berdiri dan menari diapit tim dari Korea dan India.
Tanggal 14 April 2011 kami mengikuti acara yang mereka sebut Full Dress Rehearsal, yaitu gladi bersih dengan menggunakan busana tari lengkap. Kita mengikuti acara sesuai dengan susunan yang senantiasa dilatihkan. Pada pertengahan acara terpaksa seluruh rangkaian acara dihentikan karena terjadi hujan badai yang sempat membuat seluruh peserta panik dan akhirnya kami kembali ke apartemen.
Tibalah pada acara puncak pada tanggal 15 April 2011, ada perubahan kembali dalam posisi parade, kalau posisi awal kita ditempatkan sama dengan tim lain di sepanjang jalan menuju tempat duduk penonton kini dipindahkan, kami jadi tampil di depan tamu VIP bersama tim dari Srilangka, satu lagi hadiah indah dari kekompakkan tim Bandung. Setelah selesai parade kami kembali bersiap di belakang panggung untuk menunggu giliran tampil. Kami tampil di urutan 5, seperti biasa karya kami Rumingkang Tepak mendapat sambutan hangat dan tepukan panjang disertai sorak sorai, Rumingkang Tepak adalah sebuah tarian menggambarkan keceriaan muda-mudi dalam mensyukuri nikmat masa muda, sambi menari juga sambil menabuh gendang, ditarikan oleh 7 orang penari wanita yaitu Uum Sumiati, Aida Siti Parida, Muliawati, Ratna Sari, Mutia Puji Astuti, Rika Sulistia dan Yunika Kallina, dan 4 orang penari pria yaitu Denny Mulyadi, Dedi Arief Muslim, Wawan Kurniawan dan Dhendi Firmansyah. Diiringi para wiyaga yaitu Iwan Supandri, Riky Oktriadi, Tia Setiana, Jaja Diatmaja, Tjutju Hadijat, Kamaludin Miszan dan Rizki Rizali, serta juru kawih muda Teti Yani Mugiono. Tarian Rumingkang Tepak terasa sangat mewakili Kota Bandung karena dihiasi dengan Jaipong dan Pencak Silat ditambah dengan tampilan video tentang indahnya Kota Bandung di Layar Lebar, video buatan kami sendiri itu berisi bagaimana indahnya kota Bandung, tentang bangunan-bangunan bersejarah, tempat-tempat wisata, busana, kuliner dan tentunya seni budaya Kota Bandung yang sangat kaya. Selain Tari-tarian dari berbagai negara, juga tampil penyanyi Iyeth Bustami membawakan lagu karya Pak Ngah yaitu Laksmana Raja di Laut.
Esok harinya tanggal 16 April 2011 siang hari kami kembali menyempatkan berjalan-jalan mengunjungi tempat wisata Kota Melaka, terasa menyenangkan meski udara Melaka sangat panas, kami bisa bergembira setelah pergelaran yang sangat memuaskan. Malam harinya kami menghadiri jamuan makan malam bersama seluruh peserta dan para petinggi Kota Melaka. Dalam suasana ramah tamah kami menyempatkan bertukar cindera mata dengan peserta lain dan juga panitia. Kami kembali ke apartemen larut malam, suasana haru saat kami berkumpul, tanpa disadari kami menangis bahagia, setelah apa yang kami persiapkan dan tampilkan begitu membuat kami bangga menjadi warga Kota Bandung. Kami telah berjuang demi Kota Bandung karena di Melaka nama Mitra Seni Inten Dewangga tidak muncul, tapi nama Bandung begitu berkibar, tanpa disadari kami telah membangun citra Kota Bandung begitu indah, kami merasa sangat bahagia bisa mempromosikan Kota Bandung melalui karya-karya kami. Kami yakin meski Pemerintah Daerah Bandung tidak membantu kami, tapi Pemerintah dan seluruh warga Kota Bandung memberikan do'a untuk kami. Meski kami terkadang merasa iri pada tim lain dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Medan dan semua tim lain dimana para bupati dan walikota mereka ikut serta dalam tim, bahkan beberapa tim juga ditemani Kepala Dinas Pariwisata, tapi kami bahagia karena dukungan do'a juga sangat penting, kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian Budaya dan Pariwisata Republik Indonesia, kepada bapak H. Tata Gautama dan Ibu Rita R. Hartono dari Ipukan Seni Panineungan, Iwa Permana pimpinan kami yang tidak bisa ikut ke Melaka karena harus berjuang di Bandung mencari tiket untuk pulang, Lydia Sri Utami dan Gusli Nata Padma Nagara yang selalu memperjuangkan kami di Melaka, Ketua Jurusan Tari STSI Bandung karena telah mengijinkan mahasiswa dan karyawan turut serta, dan terima kasih untuk Pemerintah dan warga Kota Bandung atas do'anya sehingga kami dapat melaksanakan tugas kami dengan baik dan dengan hasil yang sangat membanggakan.

Senin, 06 Juni 2011

MSID DI FESTIVAL GENDANG NUSANTARA 2011 - MELAKA MALAYSIA

Dalam Rangka memperingati hari ulang tahun Bandaraya Melaka Bersejarah yang ke: 8, Pemerintah Kerajaan Melaka mengundang 22 peserta dari berbagai Negara serta beberapa daerah yang ada di Indonesia, diantaranya Kota Bandung untuk turut serta dalam pesta tersebut. Ditahun ini, Mitra Seni Inten Dewangga yang berkesempatan memenuhi undangan Festival Gendang Nusantara 2011 yang berlangsung dari tanggal 9 - 16 april 2011.

Ini adalah sebuah kesempatan sekaligus tantangan. Mengapa demikian? karena kali ini giliran kami untuk unjuk gigi. Tentu saja kamipun sadar, bahwa Jawa Barat khususnya Kota Bandung telah dikenal sejak lama sebagai embrio seniman seniman besar sepanjang jaman, kelompok kelompok seni yang dikenal dan telah melanglang buana seperti; JUGALA, STI, PUSBITARI telah dikenal luas baik didalam negri bahkan sampai ke luar Negri. kami-pun punya cita cita besar, kelak dapat mengikuti jejak pendahulu kami dengan karya karya Masterpiece-nya.

Melalui Event ini, kami tidak berharap banyak, selain menampilkan yang terbaik yang kami bisa. Namun diperjalanan sepanjang persiapan hingga pergelaran, kami banyak mendapatkan kejutan. kejutan yang kami sikapi dengan kepasrahan, keikhlasan, senyuman dan berakhir dengan kebahagiaan.

Gimana kisah serunya? tunggu cerita kami berikutnya yaa...



Kamis, 03 Maret 2011

Lengser dan Ambu Jadi Trend Prosesi Pernikahan

Prosesi Penyambutan Pengantin identik dengan keagungan suasana keraton, karena kedua mempelai adalah ratu dan raja sehari yang hendak duduk di singgasana pelaminan, dan gedung pernikahan diibaratkan istana kerajaan yang megah. Untuk itulah kehadiran tim kesenian sangat mampu mendukung suasana kerajaan yang demikian agung dengan adanya para ponggawa dan emban-emban yang cantik nan gemulai mengiringi langkah sang raja dan ratu menuju singgasana.
Pada zamannya selain ponggawa dan emban hadir pula sesosok manusia setengah dewa yang bertugas mendampingi raja, sosok arif dan bijaksana tersebut adalah Ki Lengser. Sosok Ki Lengser itu tidak seperti sosok lengser jaman sekarang, dia penuh wibawa karena kematangan usia dan kearifan bertutur sapa, menjadi kepercayaan raja tempat bertanya dan mencurahkan isi hati sang raja, sedangkan lengser yang hadir pada prosesi pernikahan adalah sosok lengser yang kocak, lucu dan mengundang tawa, kenapa bisa menjadi seperti itu?
Dalam sebuah prosesi pernikahan,tidak selalu para tamu yang hadir menyenangi keseriusan dan keagungan, bahkan kedua mempelai yang baru saja mengalami ketegangan saat melaksanakan akad nikah dan suasana haru saat sungkeman menginginkan suasana segar pada saat berjalan menuju pelaminan, hal demikian membuat seorang tokoh kesenian sunda bernama Bp Tadjudin Nirwan mengaplikasikan sosok lengser dengan karakter yang berbeda. Fungsi utama tetap Ki Lengser yang bertugas mendampingi raja dan ratu, namun karakter yang ditampilka adalah Si Kabayan yang lucu dan kocak, adapun busana yang dipakai adalah busana Aki Panyumpit seorang tokoh dalam cerita Lutung Kasarung, lengkap dengan baju kampret dan koja (tas yang terbuat dari serat pelepah pisang).
Karakter baru ini ternyata membuat suasana menjadi hidup dan segar di tengah-tengah suasana agung sebuah istana, dan mampu membawa suasana menjadi lebih komunikatif karena seringkali Ki Lengser berinteraksi dengan penonton.
Meskipun ada kontra karena kehadiran lengser seperti ini mengurangi kekhidmatan acara, tapi seni adalah seni, bukan kitab suci yang merupakan kalam Illahi, seni adalah keindahan yang apabial tidak dipertahankan dengan cara memasukkan inovasi baru, tidak menutup kemungkinan akan mati suatu hari nanti. Selanjutnya adalah menyerahkan pilihan tersebut pada konsumen, serius atau segar?
Semakin lama berbagai kesenian mengalami perkembangan, termasuk Ki Lengser, Ki Lengser kini tidak sendiri karena Si Ambu menemani, tidak dapat dipungkiri Lengser ddan Ambu sekarang menjadi trend, seringkali terdengar gumam penonton yang tak sabar ingin Lengser dan Ambu segera tampil, semakin ramailah dunia kesenian Sunda, bagi yang tidak suka boleh tidak memakai tapi jangan menghujat, karena perkembangan zaman secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan kesenian.

Kamis, 17 Februari 2011

Gandes Kancana dalam Lomba Re-Desain Busana Tari STSI Bandung Tahun 2009

Pada tahun 2004 kita pernah coba menjadi penata busana untuk sebuah garapan karya cipta dari Aida Siti Parida dan Iwan Supandri dengan judul Kidung Pasantren dalam acara "Lomba Karya Cipta Tari Kreasi se-Jawa Barat dan DKI" dan Alhamdulillah menjadi Penata Busana Terbaik I. Hal ini membuat kita semakin tertantang membuat kreasi-kreasi busana tari tentunya dengan sentuhan kekinian tanpa meninggalkan unsur tradisi yang ada.
Tahun 2009 kita coba lagi mencoba mengikuti sebuah ajang lomba dan kali ini memang khusus lomba tata busana yaitu Lomba Re-Desain Busana Tari yang diselenggarakan oleh STSI Bandung.Tentu saja terasa lebih berat karena benar-benar dinilai secara akademis dimana setiap detail busana harus mengandung makna dan sumber yang jelas.
Akhirnya kita membuat satu rancangan busana dalam waktu yang singkat dengan judul "Gandes Kancana". Gandes berarti cantik dan Kancana berarti emas, dalam rancang busana ini kita mencoba memadukan warna yang sangat pucat yaitu broken white namun dipadu dengan unsur keemasan yang sangat glamour.
Busana ini terinspirasi dari tari wayang dimana kecantikan putri-putri dalam pewayangan banyak sekali mengilhami bentuk-bentuk busana Inten Dewangga.
Dalam karya ini kita memakai model yang memang sudah piawai sekali dalam menari yaitu Uum 'UMIE' Sumiati, S.Sn, hasilnya wooow busana dan tarian 'blended' sekali, dan Umie cantik sekali berkat tata rias yang kita percayakan pada Wawan 'ONE' Kurniawan, S.Sn. Rasa haru karena melihat semua unsur terpadu cantik berkat kehandalan dua seniman itu...terima kasih Umie and One.
Sebagai pembuka kita mempergunakan tarian gugunungn dengan musik khas wayang yaitu karatagan, ditarikan oleh Dhendi, Adit, Gundari dan Gatot, memberikan nuansa kental mendukung garapan ini seWAYANG mungkin,dilanjutkan dengan memikul tandu untuk mengangkat sang dewi Gandes Kancana menuju panggung.Kembali seberkas air mata haru menetes melihat kesungguhan para seniman yang mendukung begitu serius dan mampu menerjemahkan apa yang kita inginkan.
Satu hal yang membuat kita tambah semangat adalah ada Ibu Suhu Erni Rosdiani datang, terus ada ade Zenonk, Rika Sulistiadan yang lain memberikan semangat...terima kasih saudara-saudaraku semua, kalian sungguh berarti dalam setiap langkah perjalanan Inten Dewangga.

Hasilnya....Alhamdulillah Juara I dan ini adalah kerja keras kita...keinginan besar kita untuk maju, selain diakui oleh masyarakat kita diakui juga secara akademis, terima kasih untuk semua wadya balad Inten Dewangga.